Sunday 9 December 2012

Utusan untukmu, Kak Krun.

Entah sampai entahkan tidak utusan ini buatmu, sayang.
Tapi Allah itu sering membantu hambanya dari jalan yang tak pernah terduga oleh kita.




Dalam lemahnya aku di sini.
Dalam lemah hatiku diwarnai kegembiraan dan ketawa,
Aku terasa hatiku mati.
Mati dengan kegembiraan yang membunuh.
Mati disebabkan tangis yang langsung tak mengunjungi kelopak mata.

Dalam aku lemas dengan kegembiraan yang aku punya,
Aku bertanya pada Allah,

"Kenapa Ya Allah, hati ini keras dan terasa amat sulit untuk hatiku mengadu padaMu"
"Apakah mudahnya jalan yang kau tunjuk ini mula membuat ku mendabik dada?"
"Apakah kesulitan yang kau mudahkan memalingkan ku dari-Mu?"
"Apakah kerna Kau lepaskan aku dari ujian-Mu itu , aku melupakanMu, Ya Allah?"

Entah untuk kali yang ke berapa aku bangun dan berbaring semula di bawah selimut.
Aku ingin menangis.
Aku rindukan saat itu.
Saat airmataku begitu mudah sekali gugur tika Allah uji.
Saat air mataku gugur merasa kerdilnya aku dihadapanMu.
Aku rindu.
Kerna saat ini aku bertemankan tawa yang menjauhkan aku dariMu.

Lalu pada malam itu, mungkin Allah menjawab permintaan ku dari jalan yang aku tak terduga.
Saat aku mencari ubat melalui laptop kesayanganku.
Mungkin aku rindukan pengisian.
Namun,
Kosong.
Pandangan ku memandang sepi setiap apa yang ada di skrin.


APA SEBENARNYA YANG AKU MAHU?

google ku buka.
namun tangan masih lagi tidak bergerak.
Apa yang aku ingin cari sebenarnya?

dan,
hati tetiba tergerak..
memandu jemari untuk mencari sesuatu.
ya, 'sesuatu'

krunchieroll.blogspot.com

entah mengapa aku tergerak untuk membuka sebuah blog yang dulu ku ikuti namun telah kutinggalkan.

Allah, Allah, Allah
Betapa aku terkesan, Ya Allah.
Betapa aku menangis Ya Allah, melihat kecintaan dia padaMu Ya Allah.
Betapa tabahnya dia menghadapi kehilangan dan menerimanya , kernaMu Ya Allah.
Betapa dia kuat untuk menulisnya , Ya Allah.

Kepada Kak Khairun,
            Entahkan sampai entahkan tidak warkah ini padamu , duhai ukhti yang aku ingin memberikan pelukanku. Pelukan yang mungkin tidak mampu menguatkan mu. Tapi aku juga ingin kau mengenaliku. Ingin kau tahu, bahwa, aku juga menitiskan airmata dan bersamamu. mungkin aku hanya budak belasan tahun yang tidak tahu apa-apa. Membaca penulisanmu, aku amat tersentuh kak. Aku amat terasa begitu mendalam kecintaan kamu. Akak, aku juga ingin menikmati hidup sepertimu, Aku juga ingin berlapang dada sepertimu bilamana ibu dijemput terlebih dahulu, hati ini berlapang dada, kerna keyakinan kebaikan ibu akan membawanya ke syurga. Aku ingin ibuku menjadi seperti ummimu, kak :') Aku ingin dia juga bersamaku di syurga. Namun waktu ini, saat ini, ketika ini, aku sering dihantui kak. Aku sering dihantui, kami terpisah di akhirat nanti. Aku takut aku terlambat kak. Aku takut terlambat menariknya untuk bersamaku di jalan Allah. Aku ingin solat bersamanya , kak. Aku ingin mengaji bersamanya. Aku ingin berjalan dengan nya dengan tudung seperti yang kupakai sekarang. Aku ingin kami berdua berjubah dan berjalan memegang tangannya. tentu comelkan? 

Aku juga ingin memanggilnya Ummi, :')
Aku juga ingin merasa ajaibnya cinta seorang Ummi yang berlandaskan Allah semata-mata.
Ummi yang membetulkan bacaan Quranku.
Ummi yang aku nampak cahayanya di balik telekung putih.
Ummi yang kelembutannya di balik tudung dan jubah,
Ummi yang membentangkan sejadah untuk ayah,
Ummi yang sentiasa sabar untuk ayah,
Yang jadi pendengar untuk ayah,
Yang setia pada ayah,
Betapa aku menginginkan suasana itu dalam keluargaku.
Betapa aku inginkan Nur itu.


Tapi itu jauh dariku,
Keluarga yang ku imaginasi dihiasi lampu-lampu kebahagiaan tapi hanya disulami dengan api kemarahan yang tak sudah.
Dihiasi api-api yang membakar.
Yang sudah puas kucuba menyimbahinya dengan air sesejuk salju,
Tapi ia tetap marak dan terus marak.
Keluarga yang aku dambakan hingga ke syurga bersama-sama , tapi kini aku lihat kami bertebaran,
bertebaran tanpa tujuan yang sama.


ibu, ayah, havis, yani, iqwan,
bisakah kalian mengerti, aku ingin ke syurga bersama kalian?
bisakah kalian mengerti, aku takut kesunyian tanpa kamu di syurga itu?

Semoga Kak Khairun tabah di sana. Dan juga semoga aku kuat di sini dan tak pernah berputus asa untuk menarik keluargaku. Doakan ya kak. Doakan ya, kalian. 



Betapa besar harapanku. Betapa besar keinginanku untuk melihat ayahku membacakan tazkirah dengan penuh penghayatan. Betapa inginnya aku melihat adikku mampu mengimami solat kami.

betapa besarnya harapanku :')



akak, sudikah kau menyambut huluran salam perkenalan dariku? bisikan kecintaan dariku?
















4 comments:

kruN. said...

SubhanAllah sebak baca :')))) MasyaAllah3 dear penulis.. yang ana tak tau namanya. Manisnya tulisan enti T______T InsyaAllah ana sedia menyambut salammu tapi tak tau layak ke tak utk dihulur tangan yang marhaen ni T__T malu.

May Allah Bless u dear, always and alwayss. Sungguh kuatnya mujahadah enti pasti lebih akan diGanjariNya di sana nanti. Biiznillah ya ukhti ^_^

Jom terus berdoa. If Allah Wills, insyaAllah jumpa di mana2 ^_^

Anonymous said...

bisakah kalian mengerti, aku takut kesunyian tanpa kamu di syurga itu?

mcm comfirm jerk akn msuk syurga ekk?

Anonymous said...

sampai hati anda merendahkan kemampuan nama yg anda sebut trmasuk parents awak..siapa tahu keadaan sebaliknya mereka yg akn mbawa anda masuk ke syurga..

Aliza Nuraini said...

@Anonymous terima kasih atas pandangan. memang saya tak confirm masuk syurga. tapi takkan nak cakap "bisakah kalian mengerti , aku takut kesunyian tanpa kamu di neraka?" :) mungkin kamu tak faham. mungkin anda nampak saya merendahkan di sana. saya tak merendahkan pun, saya hanya menyatakan harapan. bukankah harapan saya ini tanda saya cinta mereka. mungkin, pada pandangan anda begitu . tapi bagi saya tidak . saya hanya ingin berkongsi dan meminta sahabat saya untuk mendoakan bersama. :) saya terima pandangan anda. saya cuma berharap. berharap dan berharap. syukran atas pandangan . post akan di delete, mungkin . terima kasih, ya.