Wednesday 27 March 2013

IKHLAS : Dakwah yang ikhlas atau Dakwah tonjol diri ?


Aku..
Bagaimana bisa aku mengungkapkan tentang ikhlas?
Sedang diri ini juga diselimuti ujub?
Dirangkul erat dengan riak?
Mana mampu aku bicara tentang ikhlas..

Lalu,

apa yang kutuliskan ini, 
Biar bisa jadi santapan buat diriku,
juga kalian..
Biar bisa tersemat di minda dan terpahat di dalam hati sebagai satu peringatan.


Syed Qutb rahimullah berkata : 



"Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini. Ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi, ia harus disertai dengan amal soleh yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian, jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang Dai'e kecuali menyampaikan.."




.. tidak ada kepentingan bagi seorang Dai'e kecuali menyampaikan..




Bagiku, ikhlas itu seperti Surah Ikhlas..








Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang,
Katakanlah (wahai Muhammad): (Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa.
Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat.
Dia tiada beranak dan Dia pula tidak diperanakkan
Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya.


Lihat bagaimana surah Al-Ikhlas itu mendefinisikan ikhlas.
Dia surah yang ikhlas, namun tiada satu perkataan pun yang menyebut ikhlas.


.. itulah ikhlas..


Dan ikhlas itu juga mungkin seperti kelopak sakura,


kelopak sakura yang masih ingin mekar cantik di dahannya,
tapi ia tak pernah marah akan musim luruh,
ia ikhlas untuk gugur,
tidak pernah melawan



...mungkin...

...itu juga definisi ikhlas...


Kita sekadar menyampaikan.. Langsung tidak berhak menerima pujian apa lagi pengiktirafan.
Itu penyakit namanya jika kita mendamba sangka baik manusia.

Allahu..


Biar! Biarkan satu dunia merendahi kita andai itu yang mampu membuatkan kita tertunduk mengikut resmi padi yang semakin berisi semakin dia tunduk.


Biarlah.. Biarkan rasa cemas dan takut itu sentiasa ada dalam diri.. Takut dan cemas andai ia diterima Allah ataupun tidak. Berbanding kita bangga dengan amalan kita.


Allahu..







No comments: